Ciri ciri ayam kampung adalah Pada dasarnya bisa kita lihat dari dan dapat di kenali berdasarkan bentuk fisiknya. Ayam merupakan hewan jenis ayam ini atau unggas yang bernapas menggunakan paru paru. Perkembangbiakannya sendiri dengan cara bertelur.

Meski termasuk jenis Aves dan memiliki bentuk fisik yang sama dengan burung, tetapi ayam tidak dapat terbang tinggi ayam adalah jenis burung yang bisa di manfaatkan bagian telur, bulu, dan dagingnya.
Ayam kerap di jadikan sebagai hewan ternak maupun peliharaan hewan ini sangat mudah di jumpai dan biasanya dapat di temukan di daerah permukiman warga, peternakan, kebun, hutan dan lain sebagainya.
Berdasarkan jenis kelaminnya, ayam terdiri dari ayam jantan dan betina. Ayam jantan tentunya memiliki ciri yang berbeda dengan ayam betina. Selain mudah di kenali berdasarkan ciri fisiknya, ciri ciri ayam dapat di lihat melalui habitatnya dan berkembang biak.
Agar lebih jelasnya, berikut ini adalah ciri ciri ayam, struktur tubuh, hingga jenis jenisnya yang di rangkum dari berbagai sumber.

Ciri Ciri Ayam Kampung

Berdasarkan olahan Ayam Kampung yang Lezat dan Sehat milik, ciri ciri ayam berdasarkan jenis kelaminnya ialah sebagai berikut:

Ciri ciri ayam jantan:

  1. Memiliki jalu yang lebih panjang.
  2. Mempunyai ukuran yang lebih besar.
  3. Mempunyai bulu ekor yang lebih panjang dan menjuntai.
  4. Mempunyai jengger yang lebih besar.
  5. Secara fisik ayam jantan lebih tinggi.
  6. Berkokok lebih keras dan nyaring

Ciri ciri ayam betina:

  1. Memiliki jalu lebih pendek dan bahkan ada yang tidak memiliki jalu sama sekali.
  2. Ukuran fisik lebih kecil atau lebih pendek.
  3. Memiliki bulu ekor yang lebih pendek.
  4. Mempunyai jengger yang lebih kecil.
  5. Tidak berkokok.
Habitat ayam awalnya adalah hutan namun, dengan kebutuhan manusia akan daging dan telur ayam, kemudian di kembangkan jenis jenis ayam yang di ternakkan dalam kandang. Dalam buku Mencetak Ayam Aduan Unggul terbitan Agromedia, ditambahkan ciri ciri ayam berdasarkan habitatnya, ialah sebagai berikut:

1. Tesktur Daging

Daging ayam yang hidup secara liar cenderung keras, karena mereka mencari makan sendiri, sehingga membuat otot ayam bekerja keras. Sementara daging ayam ternak lebih lembut, karena otot otot ayam tidak bekerja keras saat mencari makan.

2. Telur

Ayam yang hidup liar menetas sedikit telur karena mengikuti siklus kawin ayam. Selama satu tahun, ayam liar bereproduksi sebanyak tiga kali dan menghasilkan telur sebanyak 45 butir. Sementara ayam ternak terutama ayam petelur, dalam satu tahun dapat menghasilkan telur sebanyak 250-300 butir.

3. Cara Terbang

Ayam liar dapat terbang rendah untuk mencari makan dan menghindari dari sergapan mangsanya. Namun, ayam ternak tidak bisa terbang karena selama hidupnya makanan selalu di sediakan dan tidak ada mangsa yang menyerangnya.

4. Kekuatan kaki

Kekuatan kaki ayam liar sangatlah kuat, bahkan ayam berjenis Dong Tao memiliki kaki sangat besar, sehingga sering di sebut ayam kaki gajah.
Sementara ayam ternak terutama ayam broiler, memiliki kaki yang berbanding terbalik dengan ukuran tubuh. Bahkan, sering kali di dapati ayam broiler yang tidak bisa jalan karena pertumbuhan kaki ayam broiler tidak secepat tubuhnya.

5. Ketahanan tubuh

Ayam liar memiliki ketahanan tubuh yang sangat tinggi, karena kehidupan yang mengharuskannya mencari makan, bertarung untuk mencari indukan, dan bertahan dari sergapan predator. Sementara ayam ternak memiliki ketahanan tubuh yang cukup rendah. Oleh sebab itu, ayam ternak memerlukan zat anti bodi.

Struktur Tubuh Ayam

Seperti yang telah diketahui, ayam merupakan jenis hewan unggas. Berikut struktur atau susunan tubuh ayam yang diringkas dari buku Anatomi Unggas .

  1.  Kerangka dan tengkorak unggas kecil dan ringan, tetapi hubungan antartulangnya kuat.
  2. Tulang pinggang dan punggungnya saling berhubungan erat. Tulang ini merupakan tempat melekatnya otot otot untuk terbang dan menahan tekanan.
  3. Ujung posterior tulang pubis dan ujung posterior sternum digunakan untuk memperkirakan daya bertelur pada kegiatan culling (usaha memilih unggas-unggas yang tidak memenuhi kriteria).
  4. Tutang tulang yang bersifat pneumatik berhubungan dengan sistem pernafasan terdapat pada humeras, tulang tulang kepala kiavicula as sternum, vertebrae lumbales, dan as sacrum.
  5. Unggas memiliki tulang tulang meduler untuk menimbun kalsium yang terdapat pada tibia, femur, pubis, tulang tulang rusuk, tulang tulang telapak kulit, dan scapula.
  6. Sistem pencernaan unggas lebih sederhana dibanding ruminansi (hewan pemamah biak). Hanya sedikit tempat yang tersedia bagi kehidupan mikrorganisme yang membantu pencernaan makanan. Sebab unggas tidak bergigi, pengunyahan makanan tidak terjadi di mulut, makanan di lunakkan dan mulai di cerna di tembolok.
  7. Di perut unggas, makanan di pecah dan di giling. Makanan terutama di cerna dan di serap oleh usus halus. Berbeda dengan vertebrata lain, unggas memiliki kloaka, yaitu ruang pertemuan tiga saluran seperti pencernaan, urinaria, dan reproduksi.
  8. Sistem reproduksi unggas jantan berupa testes, ductus (vas) deferens, dan organ kopulasi yang bentuknya rudimenter. Unggas tidak mempunyai penis. Sperma diproduksi di dalam testis, di salurkan ke luar tubuh melalui ductus deferensm, dan bermuara pada papilla.
  9. Perkawinan unggas jantan dengan betina pada hakikatnya mempersatukan dua kloaka untuk memungkinkan pemancaran sistem mengandung sperma.
  10. Sistem reproduksi unggas betina terdiri atas ovarium dan oviduk. Ovarium mengandung sekitar 1.000-3.000 folikel. Dalam folikel terdapat kuning telur (yolk).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *