Bagaimana Cara Merontokkan Jagung dengan Cepat dan Mudah

Jagung menjadi salah satu hasil pertanian unggulan di Indonesia. Banyak petani menggantungkan penghasilan dari komoditas ini karena permintaan pasarnya yang tinggi.  Banyak petani bertanya-tanya, bagaimana cara merontokkan jagung dengan cara yang mudah, cepat, dan hemat tenaga?

Cara Tradisional Merontokkan Jagung: Tenaga Besar, Hasil Kurang

Selama bertahun-tahun, sebagian besar petani masih menggunakan metode tradisional seperti memukul tongkol dengan kayu atau menggesekkan tongkol pada paku yang dipasang di papan. Metode ini memang tidak membutuhkan biaya, tetapi sangat memakan waktu dan tenaga. Dalam satu jam, satu orang hanya bisa merontokkan sekitar 10–15 kg jagung. Jika panennya satu ton, bisa dibayangkan betapa beratnya pekerjaan ini.

Belum lagi jika biji jagung masih sedikit lembab—tongkol menjadi lebih sulit dirontokkan, dan hasilnya sering kali tidak bersih. Banyak biji yang rusak atau masih menempel, dan itu tentu akan memengaruhi harga jual di pasar.

Merontokkan Jagung Pakai Mesin: Cara Cepat dan Efisien

Kabar baiknya, kini sudah banyak petani yang beralih ke mesin perontok jagung. Mesin ini sangat membantu karena dapat merontokkan jagung dalam jumlah besar hanya dalam waktu singkat.

Cara kerjanya cukup sederhana. Tongkol jagung dimasukkan ke dalam hopper mesin. Di dalamnya terdapat rol berduri atau silinder yang memutar dan menggesekkan tongkol hingga biji terlepas. Hasilnya: biji jagung keluar ke sisi penampungan, sementara tongkol kosong terlempar ke sisi lain. Anda bisa lihat contoh produknya di halaman Mesin Perontok Jagung Rumah Mesin.

Keuntungan Nyata di Lapangan

Dengan mesin perontok, kapasitas kerja meningkat drastis. Sebuah mesin berukuran kecil saja bisa merontokkan 200–300 kg jagung per jam. Untuk petani skala rumahan atau kelompok tani kecil, ini sudah sangat membantu. Tidak perlu banyak tenaga kerja, cukup satu atau dua orang untuk mengoperasikan dan mengatur hasil.

Salah satu contoh datang dari petani di Boyolali yang kami temui. Sebelumnya, proses perontokan memakan waktu dua hari penuh dengan melibatkan lima orang. Setelah menggunakan mesin perontok jagung, semua selesai hanya dalam setengah hari, dan hasil rontokannya lebih bersih.

Anda juga bisa membaca inspirasi lain dari PeluangUsahaTerbaru.com tentang bagaimana alat ini membantu petani kecil menaikkan skala produksi dan keuntungan mereka.

Tips Merontokkan Jagung Agar Maksimal

Agar hasil maksimal, berikut beberapa tips praktis dari lapangan:

  • Pastikan jagung benar-benar kering (kadar air sekitar 14%). Ini membuat biji mudah lepas dan tidak menyumbat mesin.

  • Gunakan saringan atau blower setelah perontokan untuk membersihkan sisa serabut atau potongan tongkol.

  • Lakukan perawatan mesin secara berkala—membersihkan sisa rontokan, melumasi bagian logam, dan memastikan baut-baut kencang agar mesin tahan lama.

  • Gunakan pelindung diri

Berapa Harga Mesin Perontok Jagung?

Harga mesin perontok bervariasi tergantung pada kapasitas dan sumber tenaga. Mesin mini untuk skala rumah tangga biasanya dibanderol sekitar 2–5 juta rupiah. Sedangkan untuk kapasitas besar bisa mencapai 10 juta ke atas.

Jika Anda ingin memahami lebih lanjut soal alat pertanian pascapanen, FAO.org juga menyediakan banyak informasi teknis dan studi kasus nyata yang bisa dijadikan referensi petani di negara berkembang.

Kesimpulan

Jadi, bagaimana cara merontokkan jagung secara efisien bagi petani kecil? Gunakan mesin perontok jagung! Alat ini terbukti mampu menghemat waktu, mengurangi tenaga kerja, dan meningkatkan hasil panen siap jual.  Jangan ragu lagi untuk beralih dari cara tradisional ke cara modern yang lebih menguntungkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *