Setiawan Ichlas: Tenang! Jual Nasi Goreng Pasti Dapat Pembeli
Kisah para pedagang malam yang dicari-cari dan ditunggu pembeli karena jualannya yang mengenyangkan perut, ya para pedagang nasi goreng, baik yang keliling ataupun sudah menetap di satu lokasi. Setiawan Ichlas sangat ingin menulis artikel yang berjudul Pedagang Nasi Goreng Jangan takut dan khawatir tidak ada pembeli, karena tidak diragukan lagi pasti ada saja pembeli.
Mengapa Setiawan Ichlas mengatakan Jangan khawatir dan Jangan takut? Karena Setiawan Ichlas sangat menyukai nasi goreng, maka sering terjadi percakapan saat makan di suatu lokasi dengan beberapa penjual nasi goreng.
Sekitar 3-5 orang penjual nasi goreng dan kemudian Setiawan Ichlas menanyakan masalah pembeli, kebanyakan mereka hanya memberikan informasi umum, bahwa pembeli pasti banyak sehingga mereka memperhatikan beberapa hal.
Beberapa hal itu adalah sebagai berikut :
- Rasa Nasi Goreng yang KhasHampir semua penjual nasi goreng mengatakan bahwa nasi goreng itu “tangan tanganan” artinya setiap penjual nasi goreng memiliki cita rasa yang berbeda, meskipun letaknya berdekatan.
Dan rasa khas inilah yang membuat pelanggan setia, misalnya ada yang suka rasa gurih dari nasi goreng, atau ada yang suka pedas dan asin.
Tidak ada satu penjual nasi goreng yang dapat menangani setiap rasa ini, yang berarti akan selalu ada pelanggan yang menyukai rasa khas mereka.
- Tekstur, Bumbu, dan Cara MenggorengnyaPernah dengar nasi goreng sangit atau nasi goreng merah? Ini adalah contoh cara menggoreng penjual yang satu dengan penjual yang lain sehingga menjadi daya tarik tersendiri.
Lalu ada pembeli khas yang lebih menyukai tekstur bumbu yang kasar atau kenyal, lalu ada pembeli yang lebih menyukai bumbu halus dan mudah dimakan.
Tekstur, bumbu, dan cara menggoreng ini tidak terbentuk dalam semalam, tetapi pengalaman bertahun-tahun menjual nasi goreng.
- Harga dan PorsiOk, mungkin nomor 1 dan nomor 2 tergantung pengalaman. Poin ketiga ini tidak membedakan dalam hal pengalaman dan mengutamakan harga atau porsi.
Ada pedagang nasi goreng yang mengutamakan porsi yang banyak sehingga harga lebih mahal, uniknya pembeli tidak bermasalah dengan hal tersebut, asalkan cocok dengan pembeli.
Nasi goreng murah tentu menjadi pilihan sebagian besar pembeli untuk menjadi pelanggan, dan pembeli harus menyadari bahwa jika harganya murah, mereka harus menerima rasa yang ditawarkan.
Di Palembang, ada warung nasi goreng, ramai sekali pembelinya, meski Setiawan Ichlas juga mencobanya, rasanya mungkin di bawah standar.
Tapi, itulah nilai tambah, ketika nasi goreng yang lain sekitar 15.000 seporsi, penjual ini hanya menjual 7.000 dengan porsi yang cukup banyak, dan kebanyakan pembeli tidak peduli dengan harga.
- Jarak Bukan MasalahMenurut seorang penjual, para pembeli tidak mempermasalahkan jarak asalkan bisa makan nasi goreng yang sesuai dengan seleranya. Maka dari itu, berarti luas langganan tidak dapat dihitung berdasarkan matematika karena sudah bicara soal lidah.
Dari semua topik yang dibicarakan dengan para penjual nasi goreng, mereka yang memiliki pelanggan tetap adalah pedagang yang memperhatikan rasa dan karakteristik nasi gorengnya.
Baru setelah itu, pembeli yang datang untuk mencobanya, jika dirasa cocok pasti akan kembali lagi untuk membeli.
Itu sebabnya jika Anda bisa memulai bisnis nasi goreng dan mempertimbangkan pembeli. Anda sebaiknya merencanakan lebih banyak untuk mendapatkan rasa khas untuk nasi goreng Anda. Cita rasa khas nasi goreng seringkali didapat dari bumbu yang berbeda-beda di setiap daerah. Itulah yang dapat di berikan Setiawan Ichlas, semoga bermanfaat.