Tren pasar kopi di Indonesia 2025 di perkirakan akan mengalami peningkatan yang signifikan. Itu disebabkan karena konsumsi kopi masyarakat Indonesia terus meningkat.
Indonesia sendiri merupakan salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia dengan rata-rata produksi mencapai 789.000 ton per tahun. Kopi Robusta merupakan kopi yang paling banyak di produksi di Indonesia dengan total 600.000 ton. Kemudian di susul dengan Arabika dengan total produksi 150.000 ton.
Pada bulan Januari-September 2024, Indonesia telah mengekspor kopi ke negara Amerika Serikat, Malaysia, Jerman, dan Mesir dengan total ekspor mencapai 342.ooo ton atau senilai 23 Triliun.
Prediksi Pasar Kopi Indonesia 2025
Pada tahun 2025, Indonesia di perkirakan akan mengalami peningkatan produksi dari tahun sebelumnya. Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) produksi kopi di Indonesia periode 2024/2025 akan mencapai 10,9 juta karung per 60kg. Artinya produksi tahun 2025 meningkat dari periode sebelumnya.
Peningkatan produksi kopi Indonesia di sebabkan karena kondisi cuaca yang mulai membaik ketimbang cuaca pada periode sebelumnya.
Produksi kopi arabika di Sumatera Utara diperkirakan akan meningkat, sedangkan produksi kopi robusta di Sumatera Selatan juga diperkirakan akan pulih setelah mengalami penurunan akibat kekeringan.
Konsumsi Kopi Masyarakat Indonesia Tahun 2025
Pasar kopi di Indonesia nampaknya akan tumbuh pesat akibat peningkatan konsumsi domestik yang terus meningkat. Pada periode 2024/2025 sendiri konsumsi kopi pasar domestik mencapai 4,8 juta kantong. Meningkat dari periode 2020/2021 yang sebanyak 4,45 juta kantong.
Namun di samping peningkatan pasar kopi di Indonesia, nampaknya konsumsi per kapita Indonesia masih tergolong rendah ketimbang negara-negara lain. Konsumsi per kapita kopi di Indonesia hanya 1 juta per tahun. Perusahaan lokal mempunyai peluang besar untuk mendorong konsumsi per kapita kopi di Indonesia.
Prediksi Harga Kopi Tahun 2025
Di lansir dari World Bank, harga kopi di tahun 2025 di perkirakan akan terus melonjak dari tahun sebelumnya. Di tahun 2024 saja harga kopi Arabika sudah mencapai 5,62 dollar AS per kg, sedangkan harga kopi Robusta mencapai 4,41 dollar AS per kg.
Penyebab harga kopi naik karena produsen kopi terbesar di dunia, yaitu brazil mengalami penurunan produksi di karenakan negara Brazil mengalami perubahan iklim. Harga kopi di brazil pada tahun 2024 merupakan harga tertinggi selama 50 tahun terakhir.
Lalu untuk negara Vietnam yang juga merupakan salah satu produsen kopi terbesar di dunia bahkan mengalami kenaikan harga kopi sebesar 50%.
Tantangan dan Peluang Pasar Kopi Tahun 2025
Meskipun Indonesia adalah produsen kopi terbesar keempat di dunia, terdapat ketimpangan antara produksi domestik dan permintaan ekspor. Hal ini dapat mempengaruhi harga dan stabilitas pasar.
Indonesia juga dihadapkan dengan tantangan lain yaitu menjaga kualitas kopi agar sesuai dengan standar internasional, terutama mengingat permintaan terhadap kopi bersertifikasi fair trade dan organik yang semakin meningkat.
Namun di samping tantangan tersebut, Indonesia juga memiliki peluang besar di pasar kopi tahun 2025. Harga kopi yang cenderung naik dapat meningkatkan pendapatan Indonesia dari segi ekspor kopi.
Komsumsi per kapita pasar domestik Indonesia juga di perkirakan akan meningkat. Hal tersebut diiringi dengan semakin popularitas kopi sebagai salah satu bagian dari gaya hidup masyarakat.
Dengan potensi pertumbuhan yang signifikan dan berbagai peluang yang ada, tren pasar kopi Indonesia 2025 menjanjikan harapan besar bagi industri kopi tanah air.
Tantangan yang ada perlu dihadapi dengan strategi yang tepat agar Indonesia dapat terus mempertahankan posisinya sebagai salah satu produsen kopi terkemuka di dunia, sambil memanfaatkan tren konsumsi yang semakin meningkat di dalam negeri.